Salah satu aspek penting dalam menjaga kinerja jaringan adalah monitoring bandwidth, yaitu pengukuran dan pemantauan penggunaan kapasitas jaringan. Artikel ini akan menjelaskan cara monitoring bandwidth di Mikrotik dengan aplikasi traffic monitor.
Fungsi monitoring bandwidth adalah sebagai berikut
- Jika ada masalah, maka sumber masalah dapat diidentifikasi dengan akurat sehingga perbaikan dapat dilakukan dengan cepat.
- Dapat mengetahui kebutuhan bandwidth sehingga dapat merencanakan penambahan bandwidth.
- Dapat mengidentifikasi penggunaan bandwith yang tidak efisien sehingga dapat melakukan tindakan yang diperlukan, misal dengan membatasi penggunaan bandwidth.
Topologi
Berikut adalah topologi yang dipakai dalam penjelasan monitoring bandwidth di Mikrotik dengan aplikasi traffic monitor.
Komputer NB1 digunakan untuk memonitor pemakaian bandwidth semua perangkat client yang terhubung ke WLAN1.
Mengonfigurasi Router Mikrotik
Mengaktifkan Fitur Accounting
Fitur IP Accounting berfungsi untuk mencatat semua traffic IP yang melalui router Mikrotik.
Untuk mengaktifkannya, buka menu “IP | Accounting”, kemudian centang “Enable Accounting”.
Threshold adalah maksimal jumlah alamat IP di tabel Accounting. Nilai defaultnya adalah 256. Nilai 2560 adalah rekomendasi dari aplikasi traffic monitoring.
Untuk melihat data traffic dari web browser, klik “Web Access”, kemudian centang “Accessible via Web”.
“Address” adalah alamat network atau alamat IP yang dibolehkan untuk mengakses via web. Jika diisi alamat network “12.12.12.0/0”, maka semua perangkat client yang terhubung ke nework tersebut. Jika diisi dengan alamat IP “12.12.12.99”, maka hanya alamat IP tersebut yang bisa mengakses via web.
Untuk melihat data traffic dari Winbox, klik “Snapshot”. Hasilnya:
Untuk melihat data traffic dengan web browser, buka URL http://12.12.12.1/accounting/ip.cgi.
Membuat User dan Password
Untuk dapat membaca data traffic dari Mikrotik, maka aplikasi Sniffer harus mempunyai user dan password untuk login ke Mikrotik.
Untuk membuat user dan password di Mikrotik, buka menu “System | Users”.
Buat Group dengan nama “sniffer”, dan pilih “ssh” dan “read” untuk Policies.
Buat User dengan nama “sniffer”.
Isi “Group” dengan “sniffer” yang dibuat sebelumnya.
Isi “Allowed Address” dengan alamat network yang dibolehkan untuk login ke Mikrtoik. Di contoh ini, router Mikrotik dan komputer NB1 ada di network 12.12.12.0/24.
Hasilnya adalah.
Instalasi dan konfigurasi Aplikasi Traffic Monitor
Siapkan file dan folder aplikasi
Aplikasi Traffice Monitor dapat di-download di https://drive.google.com/file/d/1kAgew_1qkueh2eJJxafvq1eJfL7QjG5-/view?usp=sharing
Aplikasi traffic monitor yang dipakai adalah Attix5 Traffic Monitor. Aplikasi ini terdiri dari dua bagian, yaitu Service dan Viewer.
Siapkan folder untuk aplikasi Sniffer, misal
- c:\Sniffer\Service untuk Service
- c:\Sniffer\Service untuk Viewer
Kemuidan copy-kan file-file aplikasi Service dan Viewer ke folder yang sudah disiapakan.
Merubah file SnifferService.ini
Berikutnya adalah merubah file SnifferService.ini sebagai berikut.
Penjelasan:
- Network:12.12.12.0. Adalah alamat network yang akan dimonitor
- Mask:255.255.255.0. Subnet mask dari alamat network yang akan dimonitor
- Mikrotik:12.12.12.1. Adalah IP Address router Mikrotik yang data traffic-nya akan dibaca oleh aplikasi
- MikrotikSSHUser:sniffer. User untuk login ke router Mikrotik
- MikrotikSSHPassword:sniffer. Password untuk login ke router Mikrotik
- ServicePort=90. Adalah port di komputer dimana aplikasi traffic monitor diinstal. Secara default, nilai port-nya adalah 80. Karena port 80 sudah dipakai oleh IIS, maka diganti oleh port 90.
Instal Aplikasi Service
Pertama, buka Command Prompt sebagai Administrator.
Kemudian buka folder Service dan jalankan perintah “snifferservice.exe /install”.
Kemudian buka aplikasi Windows “Service”.
Kemudian jalankan service “Sniffer”.
Berukut adalah hasilnya.
Merubah File Sniffer.ini
Yang perlu dirubah adalah setting port “SnifferService”, yaitu 90. Port 90 adalah yang ditentukan di SnifferService.ini sebelumnya dan digunakan untuk komunikasi antara aplikasi Service dan Viewer.
Membuka Aplikasi Traffic Monitor
Buka file “SniffViewer.exe”.
Data yang ditampilkan adalah data real-time
Yang tampil di grafik adalah data untuk semua HOST, tidak bisa hanya menampilkan grafik satu HOST.
Hanya ada 4 informasi yang tersedia: Recv Speed, Send Speed, Recv Total dan Send Total. Tidak ada informasi waktu, misal: jam dan tanggal.
Menyimpan Data Traffic
Secara default, data disimpan selama seminggu, setelahnya data akan di-reset. Ada dua pilihan durasi: mingguan (default) dan bulanan.
Setting durasi dapat dilakukan di SnifferService.ini.
Data disimpan di folder Sniffer Service dengan nama “traffic.txt”.
Berikut isi dari “traffic.txt”
File “traffic.txt” diupdate setiap menit oleh aplikasi Traffic Monitor.
Jika durasi yang aktif adalah bulanan, maka nama filenya adalah “2024-2.txt”. Angka “2024” menunjukkan tahun dan angka “2” menunjukkan bulan.
Demikian penjelasan cara monitoring bandwidth di Mikrotik dengan aplikasi Traffic Monitor, semoga bermanfaat.
Baca juga
- Remote Mikrotik Dengan VPN
- Cara Mengatur Bandwidth dengan Simple Queue
- Menghubungkan Router Mikrotik ke Access Point