Queue Tree adalah salah satu fitur di Mikrotik yang berfungsi untuk mengelola bandwidth. Pengelolaan bandwith mencakup membatasi kecepatan upload dan download berdasarkan kondisi tertentu, misalkan berdasarkan alamat IP. Artikel ini akan menjelaskan cara mengelola bandwidth di Mikrotik dengan Queue Tree, yaitu membatasi kecepatan upload dan download berdasarkan alamat IP.
Diagram LAN
Berikut adalah diagram LAN yang dipakai dalam cara membatasi bandwidth di Mikrotik dengan Queue Tree.
Penjelasan
- Yang akan dibatasi adalah bandwidth upload dan download network 172.16.1.0/24
- Pemakaian bandwidth di tiap perangkat yang ada di network 172.16.1.0/24 tidak akan diatur, sehingga PC1 di saat tertentu bisa saja memakai bandwidth lebih banyak dari PC2 atau sebaliknya.
- Limit At. Bandwidth yang digaransi diterima oleh network 172.16.1.0/24, atau bisa disebut juga bandwidth minimum.
- Max Limit. Bandwidth maksimal yang diterima oleh network 172.16.1.0/24.
Mark Connection
Traffic Upload
Login ke Mikrotik dengan Winbox, kemudian buka menu “IP | Firewall”, aktifkan tab “Mangle”, klik “+” untuk menambah Rule baru untuk menandai koneksi.
Penjelasan
- Chain: forward. Rule akan menandai adalah paket yang melewati router.
- Src. Address: 172.16.1.0/24. Rule akan menandai paket yang berasal dari client di dengan alamat network 172.16.1.0/24
- Action: mark connection. Rule akan menandai koneksi
- New Connection Mark: user_upload. Adalah nama tanda yang akan diberikan oleh rule.
- Passthrough: Yes. Jika rule dieksekusi, maka rule selanjutnya akan diproses. Jika No, maka rule selanjutnya tidak akan diproses.
Traffic Download
Buat satu lagi rule Mangle untuk melakukan mark connection traffic download.
Penjelasan
- Chain: forward. Rule akan menandai adalah paket yang melewati router.
- Dst. Address: 172.16.1.0/24. Rule akan menandai paket yang menuju client dengan alamat network 172.16.1.0/24
- Action: mark connection. Rule akan menandai koneksi
- New Connection Mark: user_download. Nama tanda yang akan diberikan oleh rule
- Passthrough: Yes. Jika rule dieksekusi, maka rule selanjutnya akan diproses. Jika No, maka rule selanjutnya tidak akan diproses.
Mark Packet
Traffic Upload
Buat satu lagi rule Mangle untuk menandai paket traffic upload
Penjelasan
- Chain: forward. Rule akan menandai adalah paket yang melewati router.
- Connection Mark: user_upload. Rule akan menandai paket dari koneksi yang ditandai dengan nama “user_upload”
- Action: mark packet. Rule akan menandai paket
- New Packet Mark: user_upload. Rule akan menandai paket dengan nama “user_upload”
- Passthrough: Yes. Jika rule dieksekusi, maka rule selanjutnya akan diproses. Jika No, maka rule selanjutnya tidak akan diproses.
Traffic Download
Buat satu lagi rule Mangle untuk menandai paket traffic download.
Penjelasan
- Chain: forward. Rule akan menandai adalah paket yang melewati router.
- Connection Mark: user_download. Rule akan menandai paket dari koneksi yang ditandai dengan nama “user_download”
- Action: mark packet. Rule akan menandai paket
- New Packet Mark: user_download. Rule akan menandai paket dengan nama “user_download”
- Passthrough: Yes. Jika rule dieksekusi, maka rule selanjutnya akan diproses. Jika No, maka rule selanjutnya tidak akan diproses.
Queue Tree
Traffic Upload
Buka menu “Queue”, aktifkan tab “Queue Tree” kemudian klik “+” untuk membuat rule baru untuk mengatur traffic upload.
Penjelasan
- Name: User Upload. Nama Queue Tree.
- Parent: wlan1. Induk Queue. Menginduk ke sebuah interface karena tidak dimaksudkan untuk membuat hirarki Queue. Dan interface yang dipilih adalah “wlan” karena konfigurasi “chain=forward” di Mark Connection. Penjelasan lebih detil ada di “Mengonfigurasi “Parent” di Queue Tree”
- Packet Marks: user_upload. Nama tanda paket untuk traffic upload yang sudah dibuat sebelumnya.
- Limit At: 2M. Bandwidth upload yang digaransi diterima oleh interface “ether1-to-LAN”
- Max Limit: 3M. Bandwidth upload maksimal yang akan diterima oleh interface “ether1-to-LAN”
Traffic Download
Buat satu lagi rule Queue Tree untuk mengatur traffic download.
Penjelasan
- Name: User Download. Nama Queue Tree.
- Parent: ether1-to-LAN. Induk Queue. Menginduk ke sebuah interface karena tidak dimaksudkan untuk membuat hirarki Queue. Dan interface yang dipilih adalah “ether1-to-LAN” karena konfigurasi “chain=forward” di Mark Connection. Penjelasan lebih detil ada di “Mengonfigurasi “Parent” di Queue Tree”
- Packet Marks: user_download. Nama tanda paket untuk traffic download yang sudah dibuat sebelumnya.
- Limit At: 3M. Bandwidth download yang digaransi diterima oleh interface “ether1-to-LAN”
- Max Limit: 5M. Bandwidth download maksimal yang akan diterima oleh interface “ether1-to-LAN”
Mengonfigurasi “Parent” di Queue Tree
Traffic Upload
Berikut adalah penjelasan konfigurasi “Parent: wlan1” pada Queue Tree untuk mengatur traffic Upload.
Perhatikan diagram packet flow berikut.
Sebelum membuat konfigurasi Queue Tree, sebelumnya dibuat konfigurasi Mark Connection. Salah satu konfigurasi pada Mark Connection adalah “chain:forward”, yang artinya adalah bahwa paket yang ditandai adalah paket yang melewati router.
Pada diagram diatas terlihat, bahwa urutan proses upload adalah dimulai dengan paket datang dari user dan masuk ke router melalui interface “ether1”, kemudian paket ditandai (mark connection dan mark packet) di proses “MANGLE FORWARD”, kemudian paket keluar menuju internet melalu interface “wlan1”.
Jika “Parent=ether1”, maka Queue Tree tidak akan mendeteksi paket karena paket belum ditandai.
Jika “Parent=wlan1”, maka Queue Tree akan dapat mendeteksi paket karena paket sudah ditandai.
Traffic Download
Berikut adalah penjelasan konfigurasi “Parent: ether1” pada Queue Tree untuk mengatur traffic Download.
Perhatikan diagram packet flow berikut.
Sebelum membuat konfigurasi Queue Tree, sebelumnya dibuat konfigurasi Mark Connection. Salah satu konfigurasi pada Mark Connection adalah “chain:forward”, yang artinya adalah bahwa paket yang ditandai adalah paket yang melewati router.
Pada diagram diatas terlihat, bahwa urutan proses download adalah dimulai dengan paket datang dari user kemudian masuk ke router melalui interface “wlan1”, kemudian paket ditandai (mark connection dan mark packet) di proses “MANGLE FORWARD”, kemudian paket keluar menuju internet melalui interface “ether1”.
Jika “Parent=wlan1”, maka Queue Tree tidak akan mendeteksi paket karena paket belum ditandai.
Jika “Parent=ether1”, maka Queue Tree akan dapat mendeteksi paket karena paket sudah ditandai.
Uji Coba
Berikut adalah test kecepatan di komputer PC1.
Terlihat kecepatan upload dibatasi 3 MB dan kecepatan download dibatasi 5 MB sesuai konfigurasi di Queue Tree.
Berikut adalah tampilan menu “Queue Tree”. Terlihat muncul angka di kolom-kolom “Avg. Rate”, “Bytes” dan “Packets”, yang artinya Queue Tree berfungsi normal.
Demikian penjelasan cara mengelola bandwidth di Mikrotik dengan Queue Tree.
Baca juga