Setiap komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan menggunakan alamat IP. Untuk manusia, mengingat alamat IP yang berupa deretan angka adalah hal yang sulit. Manusia lebih mudah mengingat nama. Oleh karena diciptakanlan DNS (Domain Name System). DNS berfungsi menterjemahkan suatu nama ke alamat IP. Contoh: “google.com” menjadi “74.125.68.100”. Router Mikrotik mempunyai fitur Static DNS sehingga dapat dijadikan alternatif server DNS. Artikel ini adalah tentang cara membuat static DNS di router Mikrotik.
Sebelum lebih detil tentang cara membuat static DNS, berikut adalah ilustrasi cara kerja DNS:
Keterangan:
- Seorang pengguna komputer membuka website dengan alamat web https://www.testweb.com. Alamat web tsb kemudian dikirimkan ke server DNS
- Server DNS akan mengambil alamat IP di table DNS berdasarkan nama “testweb.com”, kemudian mengirimkan kembali alamat web https://192.168.0.1 ke pengguna komputer.
- Pengguna komputer mengirimkan permintaan aplikasi web ke server 192.168.0.1
- Server web 192.168.0.1 mengirimkan “index.html” sebagai default page
Diagram Cara Membuat Static DNS
Diagram1
Keterangan:
- Komputer “PCWEB” adalah server Web
- Komputer “PCDB” adalah server database
- “R1” adalah router Mikrotik yang berfungsi sebagai server DNS
- Komputer “PC1” adalah komputer user, dengan sistem operasi Windows 7, DNS-nya diatur ke “R1”
Pengaturan Cara Membuat Static DNS
Pengaturan Komputer Virtual
- Demonstrasi ini menggunakan teknologi virtualisasi VirtualBox 6.0.14
- Terdapat lima komputer virtual
“R1” dan “R2” adalah router Mikrotik jenis Cloud Hosted Router (CHR). Cara instalasi CHR bisa dibaca disini.
“PCWEB”,”PCDB” dan “PC1” adalah komputer virtual dengan sistem operasi WIndows 7 - Pengaturan Network untuk semua komputer virtual adalah sama, yaitu menggunakan Internal Network.
Penjelasan detil tentang Internal Network ada disini.
Pengaturan Komputer “PCWEB”
Atur alamat IP ke 10.2.3.1
Atur Subnet Mask ke 255.255.255.0
Pengaturan Komputer “PCDB”
Atur alamat IP ke 10.2.3.2
Atur Subnet Mask ke 255.255.255.0
Pengaturan Router Mikrotik “R1”
- Hubungkan Winbox ke Router
- Buka menu “IP | DNS”
- Centang “Allow…”, kemudian klik “Static”
- Daftarkan komputer “PCWEB” dengan nama “pcweb.test” dan alamat IP 10.2.3.1
PENTING: Nama komputer harus disertai nama domain. Pada contoh ini, nama domainnya adalah “.test” - Daftarkan komputer “PCDB” dengan nama “pcdb.test” dan alamat IP 10.2.3.2
- Setelah selesai, klik “OK” atau “Apply”
- Berikut adalah hasilnya
Pengaturan Komputer “PC1”
Atur alamat IP ke 10.2.3.1
Atur Subnet mask ke 255.255.255.0
Atur DNS Server ke 10.2.3.100
Pengujian Cara Membuat Static DNS
Dari komputer “PC1”, berhasil ping ke komputer “PCWEB”
Dari komputer “PC1”, berhasil ping ke komputer “PCDB”
Menghapus Informasi DNS
Jika suatu komputer sudah tidak ada lagi di LAN, maka nama komputer tsb bisa dihapus dari DNS.
Contoh, komputer “PCWEB” akan dihapus dari DNS. Caranya, di jendela “DNS Static”, pilih nama, kemudian klik tanda “-“.
Kemudian dari komputer “PC1”, uji ping ke komputer “PCWEB”, hasilnya adalah berikut:
Hasil diatas adalah salah, seharusnya perintah PING tidak berhasil karena nama “pcweb.test” sudah dihapus dari DNS.
Penjelasannya adalah bahwa ketika pertama kali Windows membaca informasi DNS dari server DNS, maka Windows akan menyalinnya ke memory cache. Jika kemudian ada kebutuhan membaca informasi DNS lagi, maka Windows akan membacanya dari cache.
Solusinya adalah dengan menjalankan perintah “ipconfig /flushdns”. Perintah ini akan menghapus semua informasi yang ada di cache, dan memaksa Windows untuk mengambil informasi DNS dari server DNS:
Ulangi dari komputer “PC1”, ping ke “PCWEB”, kali ini hasilnya adalah benar:
Pengaturan “Servers”
Dalam proses setup DNS, terdapat pengaturan “Servers”. Pengaturan ini digunakan ketika informasi DNS disimpan di server DNS terpisah. Sebagai contoh adalah diagram berikut:
Diagram2
Keterangan
- Di komputer “PC1”, server DNS diatur ke “R1”, sehingga ketika “PC1” memerlukan informasi DNS, maka dia akan mengambilnya dari “R1”
- Tapi sebenarnya informasi DNS tidak disimpan di “R1”, melainkan di “R2”, sehingga ketika “R1” menerima permintaan informasi DNS, maka “R1” akan mengambilnya dari “R2”
Untuk memodifkasi dari Diagram1 ke Diagram2, maka berikut adalah langkah-langkahnya:
- Di router “R2”, daftarkan komputer “PCWEB” dan “PCDB”
- Di router “R1”, hapus semua informasi DNS
Masih di “R1”, kemudian atur “Servers” ke alamat IP dari “R2”, yaitu 10.2.3.101 - Kemudian lakukan pengujian. Hasilnya adalah bahwa dari komputer “PC1” berhasil ping ke “PCWEB” dan “PCDB”
Pengaturan Opsi “Allow Remote Request”
Permintaan informasi DNS bisa berasal dari server DNS-nya sendiri, atau bisa berasal dari komputer yang terhubung ke LAN. Jika opsi “Allow Remote Request” dicentang, maka server DNS akan melayani permintaan informasi DNS yang berasal dari komputer di LAN.
Sebagai contoh, jika opsi “Allow Remote Request” tidak dicentang, maka perintah Ping dari komputer “PC1” ke komputer “PCWEB” akan gagal:
Kesimpulan Cara Membuat Static DNS
- DNS (Domain Name System) mempermudah mengidentifkasi suatu komputer dengan menggunakan nama, bukan dengan menggunakan alamat IP.
- Dalam suatu LAN, tidak semua komputer harus dinamai, cukup komputer-komputer yang mempunya fungsi penting saja, contoh: server email, server database, server web
- Fitur static DNS di router Mikrotik bisa dijadikan alternatif untuk server DNS