Menghubungkan Dua Jaringan Dengan Satu Router Mikrotik

Dalam suatu jaringan TCP/IP, paket data yang dikirim oleh komputer pengirim, dapat diterima langsung oleh komputer penerima selama komputer pengirim dan penerima ada dalam satu jaringan yang sama. Contoh: Alamat IP komputer pengirim adalah 10.10.10.1/24 dan alamat IP komputer penerima adalah 10.10.10.2/24, jadi kedua komputer ada dalam jaringan yang sama, yaitu 10.10.10.x/24.

Jika komputer pengirim dan komputer penerima ada dalam jaringan yang berbeda, misal 10.10.10.x/24 dan 20.20.20.x/24, maka paket data tidak dapat diterima langsung oleh komputer penerima, oleh kerena itu diperlukan alat yang namanya router.

Jadi, fungsi router adalah melewatkan paket data dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda

Berikut adalah diagram yang mejadi dasar simulasi ini.

Keterangan diagram:

  1. Tujuan dari simulasi ini adalah bagaimana komputer VM1 yang berada di jaringan 192.168.0.2/24 dan komputer VM2 yang berada di jaringan yang berbeda, yaitu 172.16.0.2/24, bisa saling terhubung
  2. Komputer VM1 dan VM2, dan router Mikrotik adalah virtual machine
  3. Host adalah komputer fisik 
  4. Pengaturan router Mikrotik dilakukan secara remote dari komputer Host

Perangkat yang digunakan:

  1. VirtualBox
  2. Mikrotik CHR
  3. Winbox

Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Pengaturan virtual machine
  2. Pengaturan router Mikrotik
  3. Pengaturan alamat IP Gateway di komputer
  4. Pengujian
  5. Kesimpulan
  1. Pengaturan virtual machine
    1. Buat tiga virtual machine, masing-masing untuk router Mikrotik, komputer VM1 dan komputer VM2
    2.  VM1
      • Jenis Network yang dipakai adalah Bridge Networking
      • Atur Network Type ke “Bridge Adapter”
    3. VM2
      • Jenis Network yang dipakai adalah Bridge Networking
      • Atur Network Type ke “Bridge Adapter”
    4. Mikrotik.
      Terlihat di diagram bahwa router Mikrotik mempunyai tiga network adapter.
      1. Adapter #1
        • Digunakan untuk terhubung ke komputer Host
        • Tipe network yang dipakai adalah Host-only Networking
        • Atur Network ke “Host Only Adapter”
        • Adapter ini akan diberi alamat IP DHCP, oleh karena itu aktifkan DHCP Server di VirtualBox
      2. Adapter #2
        • Digunakan untuk terhubung ke komputer VM1
        • Tipe network yang dipakai adalah Bridge Networking
        • Atur Network ke “Bridge Adapter”
      3. Adapter #3
        • Digunakan untuk terhubung ke komputer VM2
        • Tipe network yang dipakai adalah Bridge Networking
        • Atur Network ke “Bridge Adapter”
    5. Jalankan semua virtual machine

       

  2. Pengaturan router Mikrotik
    1. Pengaturan akan dilakukan dari komputer Host menggunakan program Winbox. Untuk terhubung ke router Mikrotik, program Winbox memerlukan alamat IP dari router Mikrotik.
      1. Login ke router Mikrotk dan dapatkan alamat IP. Hasilnya adalah 192.168.56.101 
      2. Dari komputer Host, buka program Winbox dan hubungkan ke router Mikrotik dengan menggunakan alamat IP 192.168.56.101.
    2. Periksa interface yang terinstal di router. Interface mempunyai fungsi yang sama seperti Network Adapter pada komputer, yaitu sebagai jembatan dari sebuah perangkat keras ke jaringan komputer.

      Buka menu “Interfaces”

      Berikut adalah hasilnya:

      Terlihat bahwa terdapat tiga interface.  Kenapa ada tiga? Karena di pengaturan virtual machine “Mikrotik”, ada tiga network adapter yang aktif 

    3. Tentukan interface mana yang akan terhubung ke komputer mana.
      1. ether1 = Akan digunakan untuk terhubung ke Host. Tidak ada pilihan lain karena “ether1” ini adalah “Adapter #1” di virtual machine “Mikrotik” dan sudah mempunyai alamat IP.
      2. ether2 = Akan digunakan untuk terhubung ke komputer VM1
      3. ether3 = Akan digunakan untuk terhubung ke komputer VM2
    4. Nama-nama default “ether1”, “ether2” dan “ether3” susah dimengerti, oleh karena itu nama-nama tsb akan dirubah ke nama yang mudah dimengerti.

      ether1→ ToHost
      ether2 → ToVM1
      ether3 →ToVM2

      Cara merubah nama interface adalah:
      Pertama, double-click nama interface

      Kemudian, rubah nama dan klik “Apply”

      Lakukan hal yang sama untuk merubah nama interface “ether2” dan “ether3”

      Hasil akhirnya akan seperti berikut:

    5. Pengaturan alamat IP untuk tiap interface
      1. Interface “ToVM1” = 192.168.0.2

        Berikut adalah langkah-langkahnya:
        Buka menu “IP | Addresses”

        Kemudian klik “+” untuk menambah data

        Kemudian isi alamat IP dan nama interface

        Hasilnya adalah sbb

      2. Interface “ToVM2” = 172.16.0.2
      3. Interface “ToHost” = Alamat IP sudah diatur secara otomatis sehingga tidak perlu diatur lagi.
      4. Hasil akhir dari pengaturan alamat IP adalah
  3. Pengaturan alamat IP Gateway di komputer
    1. VM1
      Gateway dari komputer VM1 adalah alamat IP dari interface “ToVM1” router Mikrotik
    2. VM2
      Gateway dari komputer VM2 adalah alamat IP dari interface “ToVM2” router Mikrotik
  4. Pengujian
    1. VM1 terhubung ke VM2
    2. VM2 terhubung ke VM1
  5. Kesimpulan. 
    Komputer VM1 dan komputer VM2 bisa saling berkomunikasi, artinya paket data bisa dikirim dari jaringan 192.168.0.2/24 ke jaringan yang berbeda, yaitu 172.16.0.2/24, dan sebaliknya

 

Leave a Reply